Jumat, 05 November 2010

esai ANTARA PELACUR DAN POLITISI


Oleh: John Heryanto
seorang politisi tentu sangatlah pandai dalam berpidato, ia bisa bicara dan berjanji apa saja yang penting rakyat bisa memilihnya, begitu juga dengan seorang pelcur (PSK)sangat lah pandai berbicara mulai dari tingkah laku genit,dengan bahasa yang manza dan penuh rayuan yang penting bisa menarik hati konsumen. sungguh sangat sukar sekali untuk bisa dibedakan antara politisi dan pelcur sebab kedu-duanya pandai berbicara dan sama- sama ingin meraih hati.

menjadi politisi atau pupun pelacur (PSK) kedua-duanya memerlukan modal selain niat dan kepandaian berbicara , tentulah bagi seorang politisi sangat lah perlu modal uang atau kekayaan apalagi mau mencalonkan diri. begitu juga dengan seorang pelacur (PSK) perlu juga modal uang untuk merias diri dan merawat alat kelawin biar rupa dan rasanya tetap enak. perbedaanya sebetulnya sederhana saja kalu Politisi paling doyan ama pelacur (PSK) apalagi daun muda, nah kalu pelacur (PSK) ngga terlalu suka ama politisi soalnya saya denger-denger:
"kalau politisi maunya make (Making Love) doang, nah kalu masah banyar susah, janji melulu"

tapi kalu aku pikir-pikir lebih baik seorang pelacur ( PSK) sebab ia mampu membahagiakan pelangganya, kalu politisi selalu tak mampu membahagiakan rakyatnya hahahahahahhahaha......!

kalau kang Acep bilang dalam Qasidah Nurul Sembako bilang:

ada banyak cara untuk melcurkan diri
salah satunya menjadi politisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar